PALU, Sekitar 30-an kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI-MPO) Cabang Palu, Selasa kemarin (20/1) menggelar aksi demonstrasi di Bundaran Pertokoan. Aksi unjukrasa itu dimaksudkan untuk mengajak masyarakat agar tidak menyanjung dan memuja-muja Barack Obama, karena dianggap sebagai antek Israel.
“Obama bukan pahlawan kemanusiaan yang harus disanjung-sanjung bagaikan tokoh pembaharu dunia. Ia tak lebih dari seorang antek Israel yang akan senantiasa siap mendukung semua tindakan zionis Israel,” teriak ketua umum HMI Cabang Palu, Mahful Haruna saat menyampaikan orasinya di bundaran Hasanuddin Palu.
Mahful menilai, naiknya Obama sebagai presiden AS ke 44, tidak akan membawa pengaruh signifikan terhadap perdamaian di dunia terutama di Timur Tengah. Hal itu terbukti, dengan diamnya Obama melihat pembantaian yang dilakukan zionis Israel terhadap ribuan warga Paletina di Jalur Gaza.
“Obama tidak akan pernah berani menekan Israel, karena sebagian besar donaturnya saat akan maju sebagai Calon Presiden Amerika adalah orang Yahudi. Karena itu, jangan berharap perdamaian bisa terwujud di timur tengah setelah Obama dilantik jadi Presiden Amarika,” teriaknya lagi.
Setelah merasa puas menyampaikan orasinya secara bergantian, massa yang terdiri dari kalangan mahasiswa itu, kemudian membacakan pernyataan sikap yang terdiri dari empat poin yakni menolak Obama disebut sebagai pembawa misi perdamaian di dunia, meminta pemerintah Indonesia mendesak PBB mengadili Israel di Mahkamah Internasional sebagai penegakkan nilai-nilai kemanusiaan di muka bumi, menyerukan kepada warga untuk memboikot produk AS dan Israel, serta menyerukan masyarakat dunia agar tidak terlena dengan figur Obama dan menyanjungnya bagaikan dewa karena terbukti berpihak kepada Israel.
Massa juga membawa sejumlah postrer yang bertuliskan Obama sama dengan Bush Antek Israel, AS teroris internasional, Israel pejahat kemanusiaan, serta beberapa tulisan lainnya yang mengecam kebrutalan Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
Usai membacakan pernyataan sikapnya, massa HMI tersebut kemudian menyusuri Jalan Jenderal Sudirman, belok ke Jalan Ahmad Yani, Jalan Suprapto dan membubarkan diri di Masjid Al-Haq—kompeks sekolah Muhammadiyah Palu. FUL
Sumber : Mercusuar Edisi 21 Januari 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment